TIMES PACITAN, PALANGKA RAYA – Sebanyak 1.253 ijazah pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren salafiyah (PKPPS) didistribusikan oleh Kemenag Kalteng (Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah). Penyerahannya dilakukan oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam H. Elly Saputra kepada perwakilan PKPPS, Jumat (9/8/2024).

Dikatakan H. Elly Saputra, blangko ijazah diterima dari Subdirektorat Pendidikan Kesetaraan. Penerimanya adalah santri PKPPS tingkat ula, wustha, dan ulya yang telah dinyatakan lulus dari tingkatan yang diikutinya.

Lembar ijazah yang diterima sebayak 49 lembar untuk tingkat ula, 910 lembar tingkat wustha, dan 294 lembar ijazah untuk tingkat ulya.

“Totalnya ada 1253 lembar yang kami distribusikan hari ini kepada masing-masing PKPPS melalui kegiatan Ngobrol Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam,” beber H. Elly Saputra.

PKPPS adalah layanan pendidikan melalui jalur pendidikan nonformal yang ditujukan untuk masyarakat. Sasaran penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah ialah sedang belajar kitab kuning di pesantren dan tidak sedang bersekolah di jenjang Pendidikan formal.

“Di Kalimantan Tengah sendiri ada 24 satuan PKPPS yang berada di 9 kabupaten/kota,” jelas H. Elly Saputra.

Ketika ditanya lulusan PKPPS dapat melanjutkan pendidikan ke mana, dia menjelaskan, lulusan PKPPS bisa melanjutkan pendidikan ke PKPPS di jenjang yang lebih tinggi. Bisa pula melanjutkan pendidikan ke jalur formal.

Misalnya dari PKPPS ula bisa melanjutkan ke PKPPS wustha atau ke MTs dan SMP. Pun dengan lulusan PKPPS ulya yang bisa melanjutkan ke jenjang kuliah.

“Nah, untuk PKPPS ulya ini sendiri sudah banyak lulusannya yang sekarang kuliah di perguruan tinggi negeri atau pun swasta. Alhamdulillah, sebagian dari mereka juga menerima beasiswa di kampusnya,” kata H. Elly Saputra, Kabid Pakpis Kemenag Kalteng. (*)