TIMES PACITAN, PACITAN – Gula aren karya siswa SMPN 2 Ngadirojo, Kabupaten Pacitan menjadi perhatian orang tua saat pengambilan rapor semester ganjil, karena diproduksi dan dipasarkan langsung oleh siswa sebagai bagian dari pembelajaran berbasis projek.
Kegiatan pengambilan rapor semester ganjil di SMPN 2 Ngadirojo Pacitan tahun ini terasa berbeda. Di teras sekolah, siswa tidak hanya menunggu orang tua datang, tetapi juga aktif menawarkan produk unggulan berupa gula aren hasil karya mereka sendiri.
Gula aren tersebut merupakan buah dari pembelajaran yang menggabungkan praktik keterampilan, pemanfaatan potensi lokal, dan pengenalan kewirausahaan. Siswa terlibat sejak tahap awal, mulai dari mengenal bahan baku nira aren, proses pengolahan, pengemasan sederhana, hingga cara menjual produk kepada konsumen.
Momen pengambilan rapor dimanfaatkan sebagai ajang pemasaran langsung. Orang tua dan wali siswa yang hadir tampak antusias melihat sekaligus membeli gula aren tersebut.
Respons positif muncul bukan hanya karena rasa bangga terhadap karya anak-anak mereka, tetapi juga karena kualitas gula aren yang dinilai baik dan layak konsumsi.
Melalui kegiatan ini, siswa belajar banyak hal praktis. Mereka berlatih berkomunikasi dengan pembeli, menjelaskan produk, melayani transaksi, hingga menghitung hasil penjualan. Proses tersebut menjadi pembelajaran nyata tentang tanggung jawab, kerja sama, dan kepercayaan diri.
Kepala SMPN 2 Ngadirojo, Agus Djarjono, mengapresiasi kegiatan pengambilan rapor yang dirangkai dengan pemasaran hasil produksi siswa. Menurutnya, kegiatan semacam ini memberi pengalaman langsung yang tidak didapatkan dari pembelajaran teori semata.
"Program ini juga sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang mendorong pembelajaran kontekstual dan bermakna," katanya, ditulis Selasa (30/12/2025).
Sekolah berharap kegiatan serupa terus dikembangkan agar siswa tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan hidup dan jiwa kewirausahaan sejak dini.
Dengan begitu, SMPN 2 Ngadirojo bisa menjadi ruang tumbuh kreativitas sekaligus tempat belajar menghasilkan karya yang bernilai guna bagi masyarakat. (*)
| Pewarta | : Yusuf Arifai |
| Editor | : Ronny Wicaksono |