TIMES PACITAN, PACITAN – Gerakan Pramuka Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Pacitan menggelar pelatihan penulisan berita positif dengan menggandeng media nasional TIMES Indonesia.
Kegiatan tersebut digelar di Kantor Kwarcab Gerakan Pramuka Pacitan dan diikuti pengurus serta anggota Pramuka yang tertarik mengembangkan kemampuan literasi dan jurnalistik.
Pelatihan ini menghadirkan Kepala Biro TIMES Indonesia Pacitan, Rojihan, sebagai pemateri. Kehadirannya disambut antusias peserta yang selama ini aktif berkegiatan di kepramukaan namun perlu optimalisasi dalam mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan mereka secara tertulis.
Peserta Pelatihan tampak khidmat (FOTO: Yusuf/TIMES Indonesia)
Dalam pemaparannya, Rojihan menekankan bahwa kemampuan menulis tidak bisa dilepaskan dari literasi. Menurut dia, seorang penulis harus memiliki banyak referensi agar tulisannya kaya sudut pandang dan tidak dangkal.
“Literasi adalah pondasi. Tanpa banyak membaca, sulit menghasilkan tulisan yang runtut, tajam, dan bernilai,” ujarnya. Selasa (30/12/2025).
Ia menjelaskan, membaca menjadi dasar utama agar penulisan berita dapat memenuhi unsur 5W+1H secara utuh. Struktur berita yang baik, kata Rojihan, akan memudahkan pembaca memahami pesan sekaligus meningkatkan kepercayaan terhadap informasi yang disampaikan.
Di era digital, tantangan penulis semakin kompleks. Pun mengingatkan bahwa penulis harus peka terhadap apa yang menarik, faktual, akurat, dan mutakhir.
Foto bersama Pemateri dan Peserta usai pelatihan menulis (FOTO: Yusuf/TIMES Indonesia)
Informasi yang ditulis juga harus relevan dengan kebutuhan masyarakat luas. Ia menilai, kegiatan kepramukaan memiliki banyak nilai positif yang layak disiarkan, baik melalui media sosial maupun laman resmi kepramukaan.
“Nilai-nilai persatuan, kebersamaan, kepemimpinan, hingga pengabdian sosial dalam Pramuka sangat penting untuk terus digaungkan,” katanya.
Publikasi yang konsisten, menurut dia, dapat memperkuat citra Pramuka sebagai organisasi pembentuk karakter generasi muda.
Lebih jauh, Rojihan menegaskan penulis tidak hanya dituntut lihai merangkai bahasa. Setiap tulisan harus mempertimbangkan dampak positif bagi pembaca. Berita yang baik, kata dia, mampu menjadi spirit, memantik motivasi, dan menumbuhkan optimisme bagi masyarakat.
Selain aspek tulisan, peserta juga dibekali pemahaman dasar jurnalistik visual. Pengambilan gambar disebut memiliki pengaruh besar terhadap minat baca publik. Foto harus relevan dengan isi berita sekaligus memiliki kualitas visual yang baik.
Dia meyakini, jika peserta mampu mengimplementasikan kebiasaan menulis secara rutin mulai dari kegiatan, inovasi, hingga prestasi kepramukaan di Pacitan akan semakin berkembang.
Publikasi yang baik dinilai dapat memberi manfaat nyata, tidak hanya bagi generasi saat ini, tetapi juga bagi generasi Pramuka di masa mendatang. (*)
| Pewarta | : Rojihan |
| Editor | : Ronny Wicaksono |