TIMES PACITAN, PACITAN – Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacab Dindik) Wilayah Pacitan, Dr Indiyah Nurhayati, menegaskan pentingnya peran aktif seluruh sekolah di Kabupaten Pacitan dalam mendukung ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS3N) jenjang SMA/SMK/MA dan sederajat. 

Penegasan ini disampaikan saat membuka secara resmi gelaran FLS3N tingkat Kabupaten Pacitan di SMKN 2 Pacitan, Selasa (17/6/2025).

Dalam sambutannya, Indiyah menekankan bahwa kegiatan FLS23N bukan sekadar lomba, melainkan momentum penting bagi pengembangan karakter dan potensi siswa di bidang seni dan sastra.

 “FLS3N ini harus dilaksanakan sungguh-sungguh. Sekolah manapun pesertanya harus didukung. Nggak boleh ada alasan karena biaya, semuanya harus unggul di bidang masing-masing,” tegasnya.

Indiyah juga menekankan pentingnya pemerataan prestasi di seluruh wilayah sekolah, baik di pusat kota maupun di pelosok.

 “Dari sekolah pinggir sana nanti muncul apa, tengah apa. Harapan saya prestasi itu merata pada siswa sekolah manapun,” imbuhnya.

Ia bahkan meminta secara langsung kepada seluruh kepala sekolah di wilayah Pacitan untuk memberikan dukungan penuh terhadap bakat dan kreativitas siswa hingga mampu berprestasi di tingkat nasional, bahkan internasional.

 “Saya minta seluruh kepala sekolah mensupport potensi dan prestasi siswa hingga kancah nasional dan internasional,” ucapnya.

15 Cabang Lomba, Ratusan Siswa Unjuk Bakat

Sementara itu, Ketua penyelenggara kegiatan, Arista Wahyu Ardian, menjelaskan bahwa tahun ini FLS3N Pacitan diikuti ratusan peserta dari berbagai sekolah, dengan total 15 cabang lomba seni dan sastra.

 “Untuk baca puisi ada 23 peserta, cipta lagu 5 peserta, cipta puisi 19 peserta, desain poster 20 peserta, film pendek 9 peserta, fotografi 16 peserta, instrumen solo 7 peserta, jurnalistik 10 peserta, kreativitas musik tradisional 2 peserta, kriya 11 peserta, menulis cerpen 17 peserta, menyanyi solo 30 peserta putra maupun putri, monolog 8, dan tari kreasi ada 8 peserta,” jelas Arista.

Arista menegaskan bahwa FLS3N bukan hanya sebagai ajang kompetisi, melainkan ruang pembelajaran untuk membentuk karakter siswa yang cinta budaya, peka sosial, dan mampu mengekspresikan diri secara positif.

 “FLS3N ini merupakan ajang kreativitas dan penggalian bakat siswa untuk lebih mencintai budaya yang ada. Tidak hanya fokus berkompetisi, tapi juga untuk membentuk karakter siswa yang berbudaya, memiliki kepekaan sosial dan mampu mengekspresikan diri secara positif dan konstruktif,” tuturnya.

Lebih lanjut, Arista berharap seluruh peserta dapat menjalani kompetisi ini dengan semangat tinggi dan menjunjung nilai sportivitas.

 “Menang atau kalah bukan tujuan utama, tapi bagaimana proses ini mampu menjadi ruang belajar, tumbuh dan memotivasi para siswa dalam mengembangkan bakat mereka,” ujarnya.

Sebagai penutup, Arista menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini dengan baik.  “Saya apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu kegiatan ini,” tutupnya.

Dukungan Nyata untuk Regenerasi Budaya

Gelaran FLS3N 2025 Pacitan bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan bagian dari komitmen Dinas Pendidikan untuk mendorong regenerasi pelaku seni dan sastra muda di daerah.

Kegiatan ini menjadi ruang terbuka bagi siswa untuk mengeksplorasi kreativitas, meningkatkan kepercayaan diri, dan menanamkan nilai-nilai kebudayaan sejak dini.

Dengan dukungan sekolah yang merata, diharapkan Pacitan mampu melahirkan bibit-bibit unggul di bidang seni yang siap bersaing di tingkat provinsi, nasional, hingga internasional. (*)