TIMES PACITAN, PACITAN – Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui UPT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Pacitan Dinas PU Bina Marga Jawa Timur, dalam meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di Kabupaten Pacitan, menunjukkan hasil signifikan.
Hingga akhir tahun 2025, sepanjang 32 kilometer jalan provinsi yang melintasi Pacitan hingga perbatasan Wonogiri, tepatnya di ruas Arjosari-Nawangan-Purwantoro, ditargetkan selesai dibenahi dan diperlebar. Jumlah tersebut merupakan bagian dari total 46 kilometer ruas jalan yang ditargetkan untuk ditingkatkan.
Kepala UPT Pemeliharaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Pacitan Dinas PU Bina Marga Jawa Timur, Ir. Budi Harisantoso, ST., MT. mengungkapkan bahwa sisa 14 kilometer jalan yang belum tersentuh akan digarap pada tahun anggaran 2026 mendatang.
“Pekerjaan sejauh ini menunjukkan progres yang sangat baik. Sisanya akan dilanjutkan tahun depan, sehingga keseluruhan peningkatan ruas jalan ini dapat segera dinikmati masyarakat,” ujar Budi saat memberikan keterangan, Kamis (15/5/2025).
Dalam pelaksanaannya, proyek peningkatan infrastruktur jalan Provinsi Jatim dibagi dalam beberapa paket. Salah satunya adalah pelebaran jalan di kawasan Temon hingga Jetis Lor.
Kepala UPT PJJ Pacitan Dinas PU Bina Marga Jawa Timur, Ir. Budi Harisantoso, ST., MT (Foto: Rojihan/TIMES Indonesia)
Di jalan tersebut saat ini sedang dilakukan pengeprasan tebing di Desa Temon serta pembangunan tembok badan jalan. Langkah ini dilakukan untuk mengoptimalkan lebar badan jalan yang sebelumnya sempit dan membahayakan pengguna jalan.
Selain itu, jembatan Setren yang terletak di Desa Temon, Kecamatan Arjosari, juga akan mengalami perombakan besar.
Jembatan yang sebelumnya hanya memiliki satu jalur akan diduplikasi menjadi dua jalur dengan lebar masing-masing sekitar 6 hingga 7 meter. Diharapkan, pelebaran ini dapat memperlancar arus lalu lintas serta meningkatkan keselamatan pengguna jalan.
Di Desa Mujing dan Desa Nawangan, Kecamatan Nawangan, progres proyek juga menunjukkan perkembangan signifikan. Saat ini, pengecoran bahu jalan sebelah kiri telah rampung selebar 1,2 meter.
Selain itu, turut dilakukan pembangunan badan jalan pelengkap dan peninggian bahu jalan guna mendukung struktur jalan yang lebih kokoh dan aman.
Total anggaran yang dikucurkan untuk proyek peningkatan jalan pada tahun 2025 ini mencapai Rp19,8 miliar. Menurut Budi, jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam menyelesaikan proyek infrastruktur jalan provinsi secara tuntas.
“Dengan anggaran yang cukup besar ini, kami optimistis kualitas jalan akan jauh lebih baik dan bisa memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang beraktivitas menggunakan jalan provinsi ini,” tambahnya.
Ia juga berharap seluruh masyarakat mendukung penuh proyek pelebaran jalan ini. Dukungan masyarakat, menurutnya, sangat dibutuhkan agar proses pengerjaan dapat berjalan lancar dan tepat waktu.
“Ini untuk kebaikan kita bersama. Semoga ke depan aktivitas masyarakat akan semakin mudah, efisien, dan tentunya lebih aman,” pungkasnya.
Dengan rampungnya sebagian besar proyek di tahun 2025 dan sisa pekerjaan ditargetkan selesai pada 2026, infrastruktur jalan provinsi di kawasan Pacitan hingga perbatasan Jawa Tengah diharapkan mampu menopang pertumbuhan ekonomi dan mobilitas warga secara optimal. (*)
Pewarta | : Rojihan |
Editor | : Ronny Wicaksono |