TIMES PACITAN, PACITAN – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Pacitan kembali menorehkan prestasi gemilang. Dalam ajang Mechanic Skill Contest (MSC) #2 yang digelar di kampus Akademi Komunitas Negeri (AKN) Pacitan, sekolah ini berhasil mendominasi kejuaraan dengan menyapu bersih empat peringkat teratas sekaligus.

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa dari berbagai SMA dan SMK se-Kabupaten Pacitan. Kompetisi ini menguji kemampuan peserta di bidang pengukuran teknik, mulai dari ketelitian, presisi, hingga ketepatan penggunaan alat ukur mekanik.

Kepala SMKN 3 Pacitan, Aris Sunarno, S.Pd., M.M., mengungkapkan bahwa prestasi tersebut tidak datang secara instan. Menurutnya, pengukuran merupakan salah satu tolok ukur penting dalam dunia keteknikan.

 “Salah satu tolok ukur kompetensi yang mumpuni di bidang keteknikan adalah pengukuran. Pengukuran yang teliti, presisi, dan tepat adalah kunci dari keberhasilan pekerjaan,” ujar Aris, Sabtu (11/10/2025).

Ia menjelaskan, perkembangan teknologi alat ukur kini semakin pesat. Mulai dari alat analog hingga digital, tingkat ketelitiannya dapat mencapai 0,01 milimeter atau seperseratus milimeter. Ketelitian itu, lanjut Aris, harus diimbangi dengan kemampuan pengoperasian alat yang baik.

“Akan percuma jika peralatan canggih, tapi penggunanya belum siap,” tegasnya.

Tahun ini menjadi kali kedua SMKN 3 Pacitan mengikuti ajang Mechanic Skill Contest di AKN Pacitan. Tahun sebelumnya, tim mereka juga berhasil meraih juara pertama tingkat kabupaten. Namun, pada gelaran kali ini, prestasi mereka melesat lebih jauh: dari lima peringkat terbaik, empat di antaranya diraih oleh siswa SMKN 3 Pacitan.

Aris juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim yang telah berjuang keras. Ia berharap capaian ini menjadi motivasi untuk terus mengukir prestasi di tingkat yang lebih tinggi.

 “Selamat untuk tim SMKN 3 Pacitan. Semoga semakin bersemangat untuk mengejar prestasi yang lebih besar lagi,” ucapnya.

Pencapaian itu tentu tidak lepas dari proses panjang. Pelatih tim pengukuran, Fajar Ardiyanto, S.Pd.T, dipercaya melatih sejak tahun lalu. Ia menuturkan, latihan intensif dan konsistensi menjadi kunci utama keberhasilan para peserta.

“Bukan perkara mudah untuk meraih juara, karena butuh konsistensi, latihan, serta persiapan yang tidak sedikit,” ungkap Fajar.

Fajar menambahkan, pihaknya menurunkan lima peserta yang berasal dari jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM) dan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Menurutnya, dua jurusan itu memiliki dasar kuat dalam penguasaan alat ukur yang dilombakan. Dengan pembinaan yang terarah serta fasilitas sekolah yang memadai, tim mampu menunjukkan performa terbaiknya.

 “Dengan bimbingan pelatih dan memaksimalkan peralatan yang ada di sekolah, akhirnya menuai hasil yang terbaik,” katanya.

Perlombaan sendiri berlangsung dalam dua tahap. Pada hari pertama, 28 peserta mengikuti ujian teori pengukuran. Dari sana, terpilih 20 peserta terbaik untuk melaju ke babak praktik pengukuran. Hari kedua menjadi ajang penentuan, ketika setiap peserta dituntut menunjukkan kemampuan teknis dan ketelitian maksimal.

Menariknya, selama kompetisi berlangsung, para pembimbing dapat memantau nilai peserta secara langsung melalui layar smart TV yang disediakan panitia di ruang tunggu. Transparansi penilaian ini menambah ketegangan sekaligus semangat bagi peserta dan pelatih.

Hasil akhirnya pun diumumkan dengan penuh kebanggaan. Tim SMKN 3 Pacitan sukses menguasai podium, membuktikan kualitas pendidikan vokasi di Pacitan tidak kalah bersaing dengan daerah lain.

Dengan keberhasilan tersebut, SMKN 3 Pacitan kian mempertegas posisinya sebagai sekolah kejuruan unggulan di Pacitan yang mampu mencetak generasi terampil dan kompeten di bidang teknik. (*)