TIMES PACITAN, PACITAN – Institut Agama Islam Attarmasi Pacitan (IAIT Pacitan) memantapkan kualitas akademik lewat tes penerimaan mahasiswa baru (PMB) Gelombang I yang digelar pada Selasa (1/7/2025) siang. 

Sebanyak 56 peserta mengikuti ujian secara langsung di kampus IAIT. Tes ini menjadi langkah awal kampus untuk menjaring calon mahasiswa yang siap menempuh studi dengan standar akademik yang ketat.

Materi tes PMB kali ini meliputi Potensi Akademik, Literasi Keislaman, dan Literasi Umum seperti kemampuan bahasa dan wawasan kebangsaan.

Total ada 50 soal yang harus diselesaikan peserta. Struktur soal ini disiapkan untuk menyaring mahasiswa yang tidak hanya siap dalam aspek religius, tetapi juga mampu mengikuti tuntutan akademik modern.

Wakil Rektor Pelaksana Harian IAIT Pacitan, Dr Ali Mufron, M.Pd.I, menyebut pelaksanaan tes berjalan sesuai rencana.

 “Alhamdulillah tes berjalan sesuai schedule seperti yang sudah dijadwalkan panitia PMB. Semua proses lancar, calon mahasiswa bisa hadir dan mengerjakan semua soal,” jelasnya.

Ia menambahkan, IAIT Pacitan berkomitmen menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu keislaman, tetapi juga memiliki wawasan global serta kesiapan menghadapi dunia kerja.

“Kita ingin mahasiswa tidak hanya cakap dalam studi keislaman, tapi juga punya wawasan global dan literasi kebangsaan yang kuat,” tegasnya.

Persiapan Perkuliahan September dan Gelombang Kedua PMB

IAIT Pacitan akan mulai menggelar perkuliahan perdana pada September 2025, sekaligus mengadakan grand launching kampus.

Kesempatan bagi masyarakat Pacitan dan sekitarnya masih terbuka lebar dengan akan dibukanya PMB Gelombang II.

 “Masih ada gelombang kedua nanti. Kami berharap minat masyarakat semakin besar sehingga target calon mahasiswa kita bisa tercapai optimal,” kata Dr Mufron.

Dorong Lahirnya Generasi Akademis yang Religius Berwawasan Global

Sebagai kampus baru, IAIT Pacitan menekankan keseimbangan antara kualitas akademik dan pendalaman nilai-nilai Islam. 

Dengan demikian, lulusan IAIT Pacitan diharapkan tak hanya pintar secara intelektual tetapi juga memiliki karakter kuat, berwawasan Global, dan wawasan kebangsaan. (*)