TIMES PACITAN, PACITAN – Hujan deras yang mengguyur wilayah Pacitan selama beberapa jam sejak Sabtu (28/6/2025) dini hari memicu bencana tanah longsor. Peristiwa ini terjadi di Dusun Kresek, Desa Gawang, Kecamatan Kebonagung, tepatnya di RT 01/RW 07.
Tanah longsor yang terjadi sekitar pukul 02.00 WIB tersebut menimpa bahu jalan kabupaten di dusun setempat. Kondisi longsor terpantau cukup memprihatinkan, dengan dimensi retakan yang panjang serta lebar, sehingga berpotensi meluas jika hujan kembali turun.
Tak hanya merusak akses jalan, longsoran tanah ini juga mengancam sejumlah rumah warga yang berada tak jauh di bawah titik longsor, dengan jarak hanya beberapa meter saja.
Beruntung hingga Sabtu siang belum dilaporkan adanya korban jiwa dalam insiden ini. Namun kerugian material diperkirakan cukup signifikan, mengingat tanah longsor dapat memutus jalur distribusi serta membahayakan permukiman.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan, Radite Suryo Anggoro, membenarkan kejadian tanah longsor yang disebabkan oleh hujan dengan intensitas cukup tinggi dalam beberapa jam tersebut.
"Benar, longsor terjadi pada Sabtu dini hari setelah hujan deras mengguyur wilayah Pacitan cukup lama. Saat ini kami bersama aparat desa dan warga tengah melakukan penanganan darurat," jelas Radite saat dikonfirmasi, Sabtu (28/6/2025).
BPBD Pacitan bersama perangkat desa dan masyarakat setempat bergerak cepat memasang rambu peringatan di sekitar lokasi longsor. Hal ini dilakukan agar pengguna jalan yang melintas lebih berhati-hati dan tidak memicu beban tambahan pada tanah yang sudah labil.
Tak hanya itu, BPBD juga memberikan edukasi kepada warga agar selalu waspada dengan kondisi cuaca dalam beberapa hari ke depan. Berdasarkan prakiraan cuaca, wilayah Pacitan memang masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Bahkan hujan dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang yang berpotensi memperburuk situasi, terutama di 10 kecamatan yang rawan longsor. Potensi itu bahkan bisa meluas hingga ke Kecamatan Bandar dan Nawangan.
"Kami tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan apabila terjadi perubahan cuaca. Hindari berada di lokasi rawan banjir, longsor, ataupun dekat pohon besar yang berisiko tumbang," kata Radite menambahkan.
Sejumlah warga yang rumahnya berada di sekitar lokasi longsor pun tampak siaga. Mereka berjaga di sekitar rumah masing-masing sambil mengamankan barang-barang berharga ke tempat yang lebih aman, khawatir jika hujan susulan kembali turun dalam waktu dekat.
Penanganan darurat oleh BPBD Pacitan dijadwalkan terus dilakukan hingga kondisi benar-benar aman. Termasuk melakukan monitoring intensif terhadap retakan tanah agar dapat segera diantisipasi bila tanda-tanda longsor susulan muncul.
BPBD juga mengingatkan seluruh masyarakat Pacitan untuk aktif melaporkan jika menemukan tanda-tanda longsor, seperti retakan baru di tanah, pohon miring, atau suara gemeretak dari tanah. Langkah ini penting untuk meminimalisir risiko yang lebih besar.
Sementara itu, sejumlah warga Dusun Kresek mengaku khawatir dengan kondisi tebing di sekitar permukiman mereka yang mulai retak dan rawan longsor susulan. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |