TIMES PACITAN, PACITAN – Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di SMKN 1 Nawangan, Kabupaten Pacitan, berlangsung meriah. Selama dua hari, 19–20 Agustus 2025, siswa dan guru larut dalam berbagai perlombaan yang tak hanya menghibur, tetapi juga mempererat kebersamaan.
Dengan tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju", perayaan dimulai sejak pagi. Senam bersama dan apel pembukaan menjadi tanda dimulainya kegiatan. Setelah itu, deretan lomba digelar, dari estafet sarung antar guru, Peraturan Baris Berbaris (PBB), hingga lomba kebersihan kelas.
Hari pertama ditutup dengan canda tawa antar guru saat mengikuti lomba estafet sarung. Kelompok yang dipimpin Wiwin keluar sebagai juara pertama, disusul kelompok Samsuhari di posisi kedua.
Keesokan harinya, suasana makin riuh. Lapangan sekolah penuh sorak ketika lomba sepak bola sarung dimainkan. Ada juga voli balon air, lomba makan kerupuk, dan estafet sarung sambung. Semua warga sekolah tampak larut dalam keceriaan.
Kepala SMKN 1 Nawangan, Redy Yuniarto, menegaskan bahwa perayaan kemerdekaan di sekolahnya bukan hanya soal seru-seruan.
“Kegiatan peringatan HUT RI tahun ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga sarana mempererat persaudaraan antara guru dan siswa. Saya berharap semangat kebersamaan ini terus terjaga di lingkungan sekolah,” ujarnya, Kamis (21/8/2025).
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah, Suwartini, menambahkan pentingnya menanamkan nilai nasionalisme dengan cara yang menyenangkan.
“Kami ingin menanamkan nilai nasionalisme melalui kegiatan yang menyenangkan. Dengan lomba-lomba seperti ini, siswa tidak hanya berkompetisi, tetapi juga belajar kerjasama dan sportivitas,” katanya.
Bagi guru, ajang ini juga menjadi ruang untuk melepas penat. Nur Anisa, yang ikut terjun di sejumlah lomba, mengaku merasa kembali ke masa kecil.
“Kami merasa senang bisa ikut serta. Rasanya seperti kembali ke masa kecil, bermain bersama siswa, tertawa bersama, dan menikmati suasana kemerdekaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua OSIS SMKN 1 Nawangan, Hartopo, menilai kegiatan ini menumbuhkan kekompakan antarsiswa.
“Teman-teman sangat antusias mengikuti lomba. Selain menambah pengalaman, kami juga bisa semakin kompak. Semoga tahun depan lebih meriah lagi,” katanya.
Hal penting dari kegiatan ini adalah bagaimana sekolah mampu menjadikan peringatan HUT RI lebih dari sekadar rutinitas tahunan.
Lomba-lomba sederhana justru mampu menghadirkan nilai kebangsaan yang dekat dengan siswa, mulai gotong royong, sportivitas, hingga rasa memiliki terhadap sekolah.
Peringatan kemerdekaan di SMKN 1 Nawangan Pacitan memberi pelajaran bahwa cinta tanah air tak melulu ditunjukkan lewat upacara formal. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |