TIMES PACITAN, PALANGKA RAYA – Sebanyak 900 santri dari 23 Pondok Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren (PKPPS) di Kalimantan Tengah (Kalteng), siap mengikuti Ujian Kesetaraan Nasional (UKN) yang akan dilaksanakan pada 6 hingga 8 Mei 2024. 

Uji coba yang dilakukan pada Sabtu (4/5/2024) menunjukkan kesiapan para santri dan kelancaran sistem ujian berbasis komputer.

Menurut Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam Kemenag Kalimantan Tengah, H. Elly Saputra, kesiapan para santri ini ditunjukkan dari hasil uji coba yang sukses. 

"Alhamdulillah, laporan yang kami terima menunjukkan bahwa santri PKPPS tingkat wustha atau setara SMP/MTs telah siap mengikuti uji kesetaraan nasional," ujar H. Elly. 

Uji coba UKN ini dilakukan menggunakan perangkat android, komputer, dan jaringan internet yang disiapkan oleh PKPPS. Hasilnya, semua perangkat dan jaringan internet mampu mengakses laman UKN dengan lancar.

PKPPS adalah satuan pendidikan non formal yang dikelola oleh pondok pesantren salafiyah. Santri PKPPS biasanya hanya mengaji kitab kuning dan tidak mengikuti pendidikan formal. 

Untuk mendapatkan ijazah yang setara dengan ijazah sekolah formal, para santri PKPPS mengikuti program pendidikan kesetaraan yang difasilitasi oleh Kementerian Agama.

Melalui program ini, para santri PKPPS belajar mata pelajaran umum seperti Matematika, Bahasa Indonesia, dan mata pelajaran lainnya. Ijazah yang diperoleh dari UKN dapat digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik formal maupun non formal.

Sementara itu, Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kemenag Kalimantan Tengah melakukan pendataan, bahwa peserta UKN PKPPS wustha terbanyak berasal dari Kabupaten Kapuas dengan 236 santri. Disusul oleh Kotawaringin Timur dengan 163 santri dan Kotawaringin Barat dengan 153 santri.

"Total peserta UKN PKPPS wustha tahun 2024 mencapai 906 santri. Mereka akan diuji dalam mata pelajaran umum menggunakan sistem ujian berbasis komputer," terang H. Elly. 

Selain itu, pihaknya berharap program pendidikan kesetaraan ini dapat membantu para santri PKPPS untuk mendapatkan ijazah yang setara dengan ijazah sekolah formal dan membuka peluang bagi mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Dengan ijazah ini, para santri PKPPS memiliki kesempatan yang sama dengan lulusan sekolah formal untuk melanjutkan pendidikan dan meraih masa depan yang lebih cerah," kata H. Elly. (*)