TIMES PACITAN, PACITAN – Polres Pacitan menggelar rapat koordinasi forum lalu lintas di Graha Bhayangkara, Kamis (2/10/2025).
Forum lintas sektor ini fokus membahas isu keselamatan pelajar, khususnya terkait maraknya pengendara anak di bawah umur, kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, hingga fenomena bullying di lingkungan pendidikan.
Keselamatan Lalu Lintas Jadi Prioritas
Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, menegaskan bahwa keselamatan di jalan raya harus menjadi perhatian semua pihak.
Menurutnya, kasus kecelakaan yang melibatkan pelajar hingga kini masih cukup tinggi dan perlu langkah serius untuk mencegahnya.
“Keselamatan lalu lintas merupakan tanggung jawab kita bersama. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak kecelakaan yang melibatkan pelajar dan pengendara di bawah umur.
Hal ini menjadi keprihatinan sekaligus tantangan bagi kita semua, karena menyangkut masa depan generasi penerus bangsa,” kata Ayub.
Empat Langkah Strategis Cegah Pelanggaran
Kapolres Ayub menekankan perlunya sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk lebih peduli terhadap edukasi keselamatan lalu lintas. Menurutnya, ada empat langkah penting yang harus ditegakkan bersama.
- Edukasi keselamatan berlalu lintas sejak dini melalui sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler.
- Penegakan hukum secara humanis terhadap pelanggaran lalu lintas oleh pelajar, bukan untuk menghukum melainkan mendidik.
- Peran aktif orang tua dalam memberikan pengawasan dan teladan disiplin.
- Kolaborasi lintas instansi dalam program pencegahan, seperti sosialisasi, *safety riding*, hingga penyediaan transportasi aman bagi pelajar.
“Mari kita jadikan forum ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen, karena keselamatan anak-anak kita adalah investasi bagi masa depan bangsa,” ujar Kapolres.
Di akhir sambutannya, Ayub bahkan menyampaikan pantun yang disambut antusias peserta:
“Jalan berliku penuh tikungan, jangan terburu tetap berhati-hati. Anak di bawah umur butuh perhatian, demi keselamatan dan masa depan negeri.”
Peringatan untuk Generasi Muda
Kasat Intel Polres Pacitan, Iptu Andi Indra Septa, menekankan bahwa pelajar harus lebih waspada terhadap berbagai pengaruh negatif, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
“Hati-hati terhadap provokasi, bijak bermedsos, fokus pada masa depan, dan sampaikan aspirasi dengan santun serta damai. Pelajar hebat bukan yang ikut kerusuhan, tapi yang berani berprestasi dan menjaga nama baik sekolah serta bangsa,”* tegasnya.
Fenomena Pengendara Anak di Bawah Umur
Kasatlantas Polres Pacitan, AKP Moch Angga Bagus Sasongko, memaparkan bahwa fenomena anak di bawah umur yang mengendarai sepeda motor semakin meluas, baik di perkotaan maupun pedesaan.
Menurutnya, ada beberapa faktor penyebab, mulai dari sosial, budaya, psikologis, hingga struktural.
“Sosialisasi ini harus ditindaklanjuti bersama-sama guna menekan angka kecelakaan lalu lintas dan pengendara anak di bawah umur,” jelas Angga.
Upaya Tekan Kenakalan Remaja
Selain soal berkendara, forum ini juga membahas isu kenakalan remaja seperti perundungan, penyalahgunaan narkoba, hingga bijak dalam menyikapi aksi unjuk rasa.
Hal ini dianggap penting agar pelajar memiliki karakter cerdas sekaligus tangguh menghadapi tantangan zaman.
Kolaborasi Lintas Sektor
Rapat koordinasi forum lalu lintas ini dihadiri berbagai unsur, di antaranya Asisten II Setda Pacitan Deni Cahyantoro, Kepala Satpel Terminal Tipe A Pacitan Suyono, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan dan perwakilan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional.
Juga, Kepala PU Bina Marga Provinsi Wilayah Pacitan, Kepala Dinas PUPR Pacitan, Satpol PP, Dinas Pendidikan, Jasa Raharja, camat Pacitan, Kebonagung, Arjosari, serta para kepala sekolah SMP/MTs, SMA/MA/SMK di tiga kecamatan.
Selain itu, hadir pula Ketua Organda, Ketua IMI Pacitan, Ketua Pacitan Street Race, serta para kapolsek setempat.
Forum ini diharapkan menjadi wadah koordinasi rutin untuk mencari solusi atas persoalan lalu lintas yang melibatkan pelajar. Dengan keterlibatan lintas sektor, Polres Pacitan optimistis angka kecelakaan yang melibatkan anak di bawah umur dapat ditekan, sekaligus menciptakan budaya tertib lalu lintas di kalangan generasi muda.
Tren Nasional dan Tantangan ke Depan
Fenomena pelajar yang nekat mengendarai sepeda motor bukan hanya terjadi di Pacitan, tetapi juga di berbagai daerah di Indonesia.
Data Korlantas Polri menunjukkan, kecelakaan lalu lintas masih menjadi penyebab utama kematian usia produktif, termasuk pelajar. Banyak faktor yang melatarbelakangi, mulai dari minimnya transportasi publik yang ramah pelajar, lemahnya pengawasan orang tua, hingga budaya permisif di masyarakat.
Jika tidak diantisipasi dengan serius, tren ini berpotensi menimbulkan “lost generation” di mana pelajar kehilangan masa depan akibat terlibat kecelakaan atau perilaku menyimpang.
Forum seperti yang digelar Polres Pacitan bisa menjadi model pencegahan yang layak ditiru daerah lain, yakni dengan menggabungkan pendekatan edukasi, penegakan hukum humanis, dan kolaborasi lintas sektor. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |