https://pacitan.times.co.id/
Berita

Menilik Filosofi Kepemimpinan Kapolres Pacitan: Layani Masyarakat dengan Hati Tanpa Embel-embel

Selasa, 19 Agustus 2025 - 00:17
Menilik Filosofi Kepemimpinan Kapolres Pacitan: Layani Masyarakat dengan Hati Tanpa Embel-embel Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar mencium tangan seorang kakek yang ia temui di jalan. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES PACITAN, PACITAN – Nama Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar semakin melekat di hati warga Pacitan. Dari kalangan muda hingga orang tua, banyak yang menaruh simpati pada sosok perwira polisi yang dikenal ramah, tegas, dan peduli masyarakat.

Warga Desa Sirnoboyo, Tabung mengaku ngefans pada sosok Kapolres. “Selain masih muda, terobosannya dinantikan agar Pacitan bisa ada perubahan,” ujarnya, saat ditemui di bengkelnya, Senin (18/8/2025). 

Senada, warga Donorojo, Sumarno menilai Ayub berani tampil berbeda. “Baru kali ini ada Kapolres yang berani menyentil bahaya korupsi terkait anggaran dana desa. Itu sangat penting,” ungkapnya.

“Terima kasih atas apresiasi masyarakat terhadap apa yang kami lakukan, mulai dari berderma hingga program. Itu bagian dari upaya sesuai tugas pokok fungsi kami yang tertera di Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002. Pasal 14 jelas, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat,” ujar Ayub ditemui terpisah.

Baginya, menjadi polisi bukan sekadar pekerjaan, tetapi amanah. Ia mengingatkan, gaji yang diterima bersumber dari pajak rakyat. “Jadi tugas kami adalah melayani masyarakat,” tegasnya.

Hidup Sederhana, Jiwa Dermawan

Ayub bersyukur bertugas di Pacitan yang relatif kondusif dibanding kota besar. Di tengah rutinitasnya, ia tak lepas dari aktivitas sosial. “Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Alhamdulillah banyak orang di sekitar saya ingin berderma lewat saya. Saya hanya pengantar,” tuturnya.

Bahkan, ia kerap dihubungi langsung oleh warga. Suatu ketika ada kabar sebuah masjid di Desa Sedeng kekurangan karpet. “Kalau mau bantu, paling penting tanpa embel-embel,” katanya.

Ia juga mengungkap, ada donatur yang siap memberikan paket umrah gratis pada September mendatang. Dari seorang senior yang kini menjabat kapolda, Ayub mendapat pesan penting: jangan mengejar materi, tetapi sisihkan waktu dan tenaga untuk masyarakat.

“Cukup berteman dengan kepala desa, nanti kades akan bercerita banyak. Dari situ kita bisa membantu,” kata Ayub.

Program Nyata, Aksi Nyata

Sejak resmi menjabat Kapolres Pacitan pada 17 April 2025, Ayub langsung menggerakkan sejumlah program. Ada SIM Bolo Bhabin, Kopi Bolo Bhabin, hingga rencana lomba satkamling. Semua diarahkan agar masyarakat lebih terlibat menjaga lingkungannya.

Kapolres-Pacitan-AKBP-Ayub-Diponegoro-Azhar-b.jpgKapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar menjenguk bocah penyandang disabilitas di Kecamatan Sudimoro. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia) 

“Pemimpin yang baik itu bukan sekadar kata-kata. Satu aksi lebih baik daripada seribu kata. Saya juga akan turun langsung,” ungkapnya.

Untuk lomba satkamling, Ayub menekankan pentingnya sistem keamanan lingkungan yang terstruktur. Pos kamling harus aktif, lengkap dengan kentongan dan lampu. “Jangan sampai pos kamling dipakai judi,” tegasnya.

Tak hanya soal keamanan, Ayub juga menyentuh sektor pariwisata. Ia meluncurkan ide lomba wisata presisi agar pegiat wisata dan pemerintah daerah lebih peduli pada aspek keselamatan wisatawan.

“Dari Januari sampai Mei kemarin sudah ada 10 korban laka laut. Jadi wisata harus aman dan nyaman,” jelasnya.

Menyentuh Generasi Muda

Satu lagi terobosan Ayub adalah latihan bersama (latber) motor tiap dua pekan. Program ini dibuat untuk mengurangi balap liar di jalanan. Dampaknya terasa: balap liar berkurang, ekonomi warga ikut hidup.

“Sekali acara ada sekitar 500 motor. Penjual es teh juga laku,” katanya sambil tersenyum.

Ia percaya, pendekatan humanis lebih efektif daripada sekadar penindakan. Meski begitu, ia tetap tegas mengingatkan OPD dan DPRD soal pentingnya menjaga integritas dalam mengelola anggaran negara. “Masukan masyarakat harus didengar,” tandasnya.

Rekam Jejak dan Filosofi

Ayub bukan sosok baru di dunia kepolisian. Ia pernah bertugas sebagai Perwira Menengah di Bareskrim Polri, penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kasatreskrim di Polres Sidoarjo dan Polres Gresik, hingga menjadi pengasuh taruna di Akademi Kepolisian (Akpol). Ia juga menempuh pendidikan di PTIK dan meraih beasiswa S2.

Pengalaman panjang itu ia rangkum dalam satu filosofi sederhana, yaitu melayani dengan hati. “Yang penting, kita bisa luangkan waktu dan tenaga untuk masyarakat. Itu lebih berharga daripada materi,” pungkasnya. (*) 

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pacitan just now

Welcome to TIMES Pacitan

TIMES Pacitan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.