https://pacitan.times.co.id/
Berita

Jelang Pensiun, Katelan Sang Penjaga Sekolah di Pacitan Akhirnya Terima SK PPPK

Kamis, 11 Desember 2025 - 14:57
Jelang Pensiun, Katelan Sang Penjaga Sekolah di Pacitan Akhirnya Terima SK PPPK Penjaga sekolah di SMPN 3 Pacitan, Katelan (55) tampak sumringah usai menerima SK pengangkatan PPPK Paruh Waktu. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES PACITAN, PACITAN – Pagi itu, Kamis (11/12/2025), GOR Wijaya Krida Kabupaten Pacitan dipenuhi ratusan wajah yang menunggu dengan tegang bercampur haru. Namun di antara 894 PPPK Paruh Waktu yang hadir, ada satu sosok yang tampak paling sering mengusap matanya bernama Katelan (55). 

Pria berperawakan sederhana itu sejak pagi berdiri di barisan paling depan bersama dua orang rekan lainnya yang dipilih mewakili penerimaan SK secara dimbolis. 

Seragam KORPRI-nya tampak rapi, meski digenggam berkali-kali untuk menenangkan diri. Ia bukan guru, bukan pejabat struktural. Sehari-hari, ia adalah pengelola umum atau penjaga SMPN 3 Pacitan. 

Katelan menjadi orang yang datang paling pagi, membuka gerbang, membersihkan halaman, memastikan sekolah siap menyambut murid.

Sudah 13 tahun Katelan menjalani rutinitas itu. Tanpa keluhan, tanpa status, tanpa kepastian. Hingga hari itu, ketika Pemerintah Kabupaten Pacitan menyerahkan SK Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Tahun 2025.

Suaranya bergetar. Usapan tangan ke wajahnya tak bisa lagi menyembunyikan rasa lega yang menumpuk bertahun-tahun.

“Dari 2012 sampai sekarang… ya, senang. Kaya gitu lah. Akhirnya diakui pemerintah,” ucapnya pelan. 

Ironisnya, SK itu datang ketika masa tugasnya justru hampir berakhir. Tiga tahun lagi, ia akan memasuki masa pensiun. 

Namun bagi Katelan, pengakuan itu tetap berarti besar. Seperti titik terang yang telat datang, tapi tetap ia syukuri.

“Masalah gaji saya nggak tahu. Mau digaji berapa pun, ndak saya permasalahkan. Yang penting kita diakui oleh pemerintah,” katanya tanpa dibuat-buat.

Ada kejujuran, ada ketulusan.

Hidup Katelan memang tak rumit. Ia dan istrinya tinggal bersama satu anak yang sudah lulus kuliah. 

Sepulang bekerja, ia kembali menjadi petani. Menanam apa yang bisa ditanam, memanen apa yang bisa dipanen. “Yang penting halal,” ucapnya.

Di sela kerumunan penerima SK lainnya, mulai guru TK, SD, SMP, hingga tenaga teknis, kisah Katelan seolah menjadi wajah lain dari perjalanan panjang honorer di Pacitan. 

Mereka adalah orang-orang yang menjaga sekolah tetap berjalan, tapi sering luput dari sorotan. Yang datang paling pagi dan pulang paling terakhir, namun tak selalu masuk dalam daftar prioritas pengangkatan.

Baru tahun ini, nama mereka satu per satu mendapatkan legalitas SK yang ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Pacitan, Khemal Pandu Pratikna, S.STP. 

Bagi sebagian, itu adalah awal karier baru. Tapi bagi Katelan dan sejumlah pegawai senior lain, ini adalah hadiah penutup perjalanan.

Meski demikian, ia tidak menaruh kecewa. Justru yang ia tunjukkan adalah syukur yang luas. “Terima kasih Dinas Pendidikan. Saya selalu hormat kepada beliau-beliau,” tuturnya, lagi-lagi merendah.

Di panggung penyerahan SK, tepuk tangan bergemuruh. 

Kini, tiga tahun menjelang pensiun, Katelan membawa pulang selembar SK yang selama ini hanya ia dengar dari cerita orang lain. Bagi sebagian orang, mungkin hanya secarik kertas. Tapi baginya, ini adalah pengesahan atas hidup yang ia jalani dengan kesetiaan.

Akhirnya, ia tidak lagi sekadar 'orang yang membuka gerbang setiap pagi'. Ia kini tercatat oleh negara.

Dan pulang dari acara itu, Katelan kembali ke rutinitasnya  menjaga sekolah, merawat halaman, lalu kembali ke ladang. Tapi kali ini, dengan langkah yang sedikit lebih ringan. Dengan status yang akhirnya lengkap. Dengan nama yang resmi tercatat sebagai PPPK Paruh Waktu di Kabupaten Pacitan. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pacitan just now

Welcome to TIMES Pacitan

TIMES Pacitan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.