https://pacitan.times.co.id/
Pendidikan

AGMI Dorong Operator Madrasah di Pacitan Naik Kelas dan Diakui Perannya

Kamis, 12 Juni 2025 - 21:35
AGMI Dorong Operator Madrasah di Pacitan Naik Kelas dan Diakui Perannya AGMI usai rakor bahas peran vital operator madrasah di Kemenag Pacitan. (FOTO: Ratna for TIMES Indonesia)

TIMES PACITAN, PACITAN – Pekerjaan sebagai operator madrasah selama ini kerap dipandang sebelah mata. Namun melalui peran Asosiasi Guru Madrasah Indonesia (AGMI), posisi strategis para operator kini mulai diperjuangkan agar mendapat pengakuan yang layak.

Hal itu ditegaskan oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pacitan, Wisnu Bowo, dalam forum koordinasi dan evaluasi operator madrasah baru-baru ini. 

Ia menegaskan bahwa AGMI diharapkan tak hanya menjadi organisasi formal, tetapi juga ruang perjuangan nyata bagi guru madrasah, termasuk operator.

"Harapan ke depan, AGMI terus bersinergi dan menjadi organisasi yang mampu menjadi wadah aspirasi para guru madrasah serta berdampak pada kemajuan pendidikan. Terima kasih atas inisiasi kegiatan ini dan berjalan sesuai dengan harapan kita semua," ujar Wisnu, seperti diterima TIMES Indonesia, Kamis (12/6/2025).

Menurutnya, pekerjaan operator bukan sekadar mengisi kolom di sistem digital. Jauh lebih dari itu, data yang mereka kelola menjadi fondasi dari pengambilan kebijakan, alokasi anggaran, hingga kelayakan program bantuan pendidikan.

“Peran operator madrasah sangatlah penting. Data yang dikelola menjadi dasar bagi banyak kebijakan. Ini bukan pekerjaan tambahan, tetapi tugas penting yang berdampak luas bagi keberlangsungan pendidikan,” tegasnya.

AGMI-a.jpg

Seringkali, pekerjaan tersebut dilakukan di luar jam kerja. Lembur hingga larut malam, bekerja dalam senyap tanpa sorotan, tetapi hasilnya sangat menentukan. Jika data tidak valid atau terlambat disampaikan, bisa jadi madrasah kehilangan kesempatan memperoleh bantuan pendidikan. Ironisnya, belum semua pihak memahami beratnya tanggung jawab itu.

Wisnu Bowo menyoroti bahwa loyalitas tinggi para operator patut diapresiasi. Meski kontribusi mereka besar, penghargaan yang diterima kerap tidak sebanding. Karena itu, ia menyerukan agar seluruh stakeholder pendidikan mulai menempatkan peran operator sesuai kontribusinya.

Menurut Wisnu, keikhlasan bekerja akan mendatangkan keberkahan yang lebih besar dari sekadar nominal gaji.

“Tidak semua rezeki berupa uang. Bisa berupa keluarga yang rukun, lingkungan kerja yang menyenangkan, dan kesehatan yang terus terjaga,” lanjutnya. 

Ia juga menekankan pentingnya menyamakan persepsi antaroperator agar ke depan kualitas dan akurasi data madrasah semakin meningkat. Hal ini sejalan dengan komitmen Kemenag Pacitan dalam membangun sistem pendidikan yang berbasis data valid.

Kendati sejumlah persoalan teknis juga mencuat. Mulai dari persoalan sinkronisasi data antarplatform, terbatasnya akses internet di beberapa madrasah, hingga minimnya pelatihan lanjutan bagi operator yang ingin meningkatkan kapasitasnya.

Kondisi infrastruktur dan sumber daya yang belum merata pun menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan sistem digital pendidikan madrasah yang ideal. Meski demikian, semangat untuk terus belajar dan mengabdi tetap menyala di kalangan operator.

Wisnu berharap, AGMI bisa menjadi katalis perubahan. Tidak hanya mengadvokasi kepentingan guru di ruang kelas, tapi juga mengangkat posisi strategis para operator di balik layar. Dengan begitu, madrasah di Pacitan tidak hanya maju secara administratif, tapi juga berdaya saing dari sisi tata kelola. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pacitan just now

Welcome to TIMES Pacitan

TIMES Pacitan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.