TIMES PACITAN, PACITAN – Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) Konsentrasi Keahlian Produksi dan Siaran Program Televisi (PSPT) di SMKN 1 Pacitan tahun ini berlangsung unik dan berbeda.
Tidak seperti biasanya yang diadakan di ruang kelas, UKK kali ini digelar di Museum Song Terus Pacitan, Sabtu (22/2/2025), dengan nuansa layaknya pemutaran film di bioskop.
Sebanyak 90 siswa kelas XII PSPT menampilkan 17 film hasil karya mereka yang diuji oleh tim profesional dari Puspadanta Visual Ekspresi Yogyakarta.
Ruang Auditorium Museum Song Terus yang luas menciptakan pengalaman berkesan bagi para siswa, sekaligus memberikan atmosfer yang lebih profesional dalam ujian tersebut.
Pemilihan Museum Song Terus sebagai tempat UKK bukan tanpa alasan. Kepala Program Keahlian PSPT SMK Negeri 1 Pacitan, Yuan Kambali, menjelaskan bahwa lokasi ini dipilih karena representatif sekaligus memberikan penyegaran bagi siswa setelah melewati proses produksi film yang cukup melelahkan.
Ali Handoko dan Eny Estia K dari Puspadanta, menilai UKK usai menyaksikan film karya siswa SMKN 1 Pacitan. (Foto: Usnan for TIMES Indonesia)
“Suasana baru ini dapat memberikan semangat dan inspirasi bagi siswa dalam menghadapi ujian,” ujar Yuan.
Menariknya, sebelum UKK berlangsung, seluruh film siswa telah menjalani screening di Balai Pertemuan Kelurahan Pacitan pada Kamis (20/2/2025). Screening ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan masukan berharga sebelum akhirnya diuji secara resmi.
“Masukan dari sesi screening menjadi bagian dari persiapan menghadapi UKK,” ungkap salah satu peserta ujian.
Kerja sama antara SMK Negeri 1 Pacitan dengan Museum Song Terus tak hanya untuk pelaksanaan UKK, tetapi juga mencakup program Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa PSPT.
Kepala SMK Negeri 1 Pacitan, Joko Supriyadi, menilai bahwa kolaborasi ini memberikan manfaat besar bagi siswa, baik dalam aspek pendidikan maupun pelestarian budaya lokal.
“Kerja sama ini memberikan kesempatan berharga bagi siswa untuk belajar di lingkungan yang inspiratif, sekaligus berkontribusi pada promosi wisata budaya Pacitan,” kata Joko.
Sementara itu, Tim penguji dari Puspadanta Visual Ekspresi Yogyakarta, Ali Handoko, memberikan apresiasi terhadap kreativitas siswa dalam menghasilkan film yang bermakna.
Ia menilai bahwa meski masih dalam tahap belajar, karya-karya yang ditampilkan sudah menunjukkan potensi besar di industri perfilman. “Meski masih proses belajar, film yang dihasilkan siswa SMK Negeri 1 Pacitan kreatif dan penuh makna,” ujar Ali.
Dengan adanya UKK bernuansa bioskop ini, diharapkan semangat dan kompetensi siswa SMKN 1 Pacitan dalam dunia perfilman semakin meningkat. Pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi mereka untuk terus berkarya dan mengembangkan kemampuan di dunia industri kreatif. (*)
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |