TIMES PACITAN, PACITAN – Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono menghadiri pagelaran wayang kulit di Monumen Jenderal Soedirman, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Sabtu malam (18/10/2025). Pertunjukan yang berlangsung semalam suntuk itu menampilkan dalang kondang Ki Purbo Asmoro dengan lakon “Amartha Binangun.”
Ratusan warga tampak memadati area monumen untuk menikmati pagelaran budaya tersebut. Sebuah panggung besar berdiri megah di tengah lapangan, lengkap dengan tenda utama dan dua layar lebar di sisi kanan-kiri panggung yang menambah kemeriahan acara.
Dalam sambutannya, Ibas—sapaan akrab Edhie Baskoro—menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya kegiatan seni tradisi ini di lokasi yang sarat makna sejarah perjuangan bangsa. Ia menyebut Monumen Jenderal Soedirman sebagai simbol kegigihan dan keteladanan perjuangan nasional yang patut dijadikan inspirasi.
“Tempat ini menjadi saksi sejarah panjang perjuangan bangsa dan pengorbanan besar para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” ujar putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Menurutnya, semangat perjuangan para pendiri bangsa harus terus dihidupkan melalui kerja nyata dan pembangunan berkelanjutan. “Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini harus diwujudkan dalam semangat persatuan, gotong royong, dan keberlanjutan pembangunan di semua sektor,” lanjut Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI tersebut.
Sebagai wakil rakyat, Ibas menegaskan komitmennya untuk terus mengawal berbagai isu yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur dan sektor pertanian. “Kami ingin memastikan kesejahteraan masyarakat meningkat dengan tetap berpijak pada nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, dan semangat Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.
Terkait lakon “Amartha Binangun”, Ibas menjelaskan bahwa kisah tersebut menggambarkan perjuangan dan kekompakan Pandawa Lima dalam membangun kehidupan yang adil dan makmur. “Saya berharap masyarakat Pacitan bisa meneladani semangat para Pandawa yang saling melengkapi dan bekerja sama untuk kemajuan bersama,” katanya.
Di penghujung acara, Ibas menyerahkan tokoh wayang Bima kepada dalang Ki Purbo Asmoro sebagai simbol dukungan terhadap pelestarian budaya Jawa. Ia menilai, seni wayang tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sarana pendidikan moral dan kebangsaan.
“Wayang adalah warisan luhur bangsa yang harus dijaga. Melalui tangan-tangan dalang seperti Ki Purbo Asmoro, pesan kebaikan dan nilai-nilai kehidupan bisa terus diwariskan kepada generasi muda,” tutupnya.
Pagelaran ini turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, di antaranya anggota DPRD Pacitan dari Fraksi Demokrat, Camat Nawangan Sukarwan, Kapolsek, Danramil, serta para lurah dan kepala desa dari Kecamatan Nawangan dan Kecamatan Bandar. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |