TIMES PACITAN, PACITAN – Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi desa yang sehat dan transparan, Kejaksaan Negeri Kabupaten Pacitan (Kejari Pacitan) menggelar Workshop Penguatan Koperasi Desa atau Kopdes Merah Putih di Wisma Atlet Pacitan.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir ke-80 Kejaksaan Republik Indonesia.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Pacitan, Eri Yudianto, menuturkan bahwa workshop ini merupakan langkah konkret Kejari dalam menjalankan tugas tambahan di luar fungsi pokok kejaksaan, yakni mendukung program Kopdes Merah Putih.

Menurutnya, penguatan koperasi desa menjadi penting mengingat lembaga ini memiliki peran besar dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa.

“Jadi kegiatan ini yang pertama kita adakan untuk memperingati hari lahir ke-80 Kejaksaan RI. Selain itu, ini juga sebagai bentuk dukungan pada Kopdes Merah Putih. Kalau di TNI-Polri ada MBG, maka di Kejaksaan ada Kopdes Merah Putih,” ujar Eri. Rabu (3/9/2025).

Pemahaman Manajemen Keuangan

Kajari Pacitan menekankan bahwa inti dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman mendalam kepada pengurus koperasi tentang pengelolaan keuangan.

Selama ini, lanjut Eri, masih banyak pengurus Kopdes yang belum memahami mekanisme keuangan secara benar, sehingga rentan terjadi kesalahan administratif maupun penyalahgunaan.

“Dengan workshop ini, harapan kami para pengurus bisa lebih memahami pentingnya manajemen keuangan. Setelah tiga bulan nanti akan kita evaluasi, mana Kopdes yang pengelolaannya bagus akan kita dorong, sementara yang masih kurang akan kita bimbing. Bahkan, bagi yang berhasil kita akan berikan reward,” tegasnya.

Dukungan pun datang dari sejumlah BUMN yang menyatakan siap memberikan reward dalam bentuk program Corporate Social Responsibility (CSR). Bantuan ini akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing koperasi sehingga benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat desa.

Pada tahap awal, workshop ini diikuti oleh 36 desa dari seluruh Kabupaten Pacitan. Menurut Eri, jumlah tersebut dipilih agar pelaksanaan lebih efektif dan mudah dievaluasi. Namun, ke depan, kegiatan serupa akan diperluas ke desa-desa lain di Pacitan.

“Animo desa sebenarnya luar biasa, banyak yang ingin ikut. Tapi untuk kali ini kita batasi dulu 36 desa agar lebih fokus. Tidak menutup kemungkinan nanti kita gelar lagi dengan peserta yang lebih banyak,” tambahnya.

Apresiasi Bupati Pacitan

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji membuka workshop (Foto: Rojihan/TIMES Indonesia)

Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya kepada Kejari Pacitan atas inisiatif yang dinilai sangat bermanfaat. Ia menilai workshop ini bisa menjawab banyak pertanyaan dari kepala desa maupun pengurus Kopdes terkait pengelolaan koperasi.

“Kopdes Merah Putih ini sebenarnya bisa menggarap banyak bidang usaha. Dengan adanya workshop, pengurus bisa bertanya detail dan mendapatkan pencerahan. Harapannya, koperasi di desa bisa benar-benar berdaya dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Indrata.

Menurutnya, target ke depan bukan hanya sebatas pendirian koperasi, tetapi bagaimana Kopdes mampu menggerakkan potensi lokal. Dengan pengelolaan yang benar, badan usaha ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa.

“Jenis usaha yang bisa dilakukan Kopdes itu banyak. Namun yang paling penting, bagaimana koperasi bisa mengelola usaha agar menghasilkan keuntungan, bukan justru menimbulkan kerugian. Karena tujuan dibentuknya badan usaha ini memang untuk memberi nilai tambah bagi desa,” jelas Bupati.

Ia menambahkan, kegiatan ini sekaligus menghapus kebingungan para pengurus Kopdes selama ini. Melalui workshop, mereka mendapat bekal ilmu yang bisa langsung direalisasikan di lapangan.

“Gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya. InsyaAllah jika kita memiliki visi dan misi yang sama, Kopdes Merah Putih di Pacitan akan maju dan berkembang,” pungkas Indrata.

Pantauan di lokasi, para kepala desa dan pengurus Kopdes yang hadir terlihat sangat antusias. Mereka aktif berdiskusi dan menanyakan berbagai hal teknis, mulai dari tata kelola keuangan hingga strategi pengembangan usaha desa. Workshop ini pun diharapkan menjadi titik awal kebangkitan ekonomi desa di Pacitan yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.(*)