https://pacitan.times.co.id/
Berita

Pendapatan Pariwisata Meleset dari Target, BKD Pacitan Pusing

Jumat, 19 Juli 2024 - 14:33
Pendapatan Pariwisata Meleset dari Target, BKD Pacitan Pusing Kepala BKD Pacitan, Daryono saat menyampaikan target PAD semester satu. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES PACITAN, PACITAN – Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Pacitan (BKD Pacitan), Daryono mengungkapkan bahwa target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata hingga semester satu ini belum mencapai 50 persen dari yang diharapkan.

"Yang belum mencapai target 50 persen ada di kunjungan wisatawan. Semoga enam bulan berikutnya target bisa tercapai," ujarnya pada Jumat (19/7/2024).

Daryono menekankan bahwa untuk meningkatkan retribusi pariwisata, kunci utamanya adalah penyediaan fasilitas yang memadai dan memuaskan bagi masyarakat. 

"Kalau ingin retribusi terdongkrak, kuncinya fasilitas yang disediakan itu betul-betul bisa diminati masyarakat sehingga puas," tegasnya.

Daryono juga menyebut pentingnya pelayanan yang baik dalam menarik minat wisatawan. "Misalnya pelayanannya baik," tambahnya.

Di sisi lain, pajak daerah menunjukkan tren yang stabil dengan kontribusi tertinggi dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). "Paling tinggi tetap dari PBB. Pajak on the track," kata Daryono.

Pendapatan pajak non-BB dihitung berdasarkan potensinya, dan pada semester pertama tahun ini sudah dilaporkan. Daryono menekankan pentingnya sosialisasi pajak kepada masyarakat untuk memaksimalkan potensi pendapatan.

 "Kita dorong masyarakat harus jujur, menyampaikan potensi pajaknya, membayar tepat waktu," ujarnya.

BKD Pacitan terus menggali potensi PAD karena masih rendahnya pendapatan daerah tersebut. "Kami terus menggali potensi untuk PAD. Karena kita masih kecil, sehingga berusaha menggalinya," katanya.

Mengacu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Pacitan menunjukkan bahwa total pendapatan daerah mengalami fluktuasi selama beberapa tahun terakhir. 

Pada tahun 2020, total pendapatan tercatat sebesar Rp 1,624 triliun, meningkat menjadi Rp 1,695 triliun pada tahun 2021. Namun, pada tahun 2022, pendapatan turun menjadi Rp 1,656 triliun sebelum kembali naik menjadi Rp 1,709 triliun pada tahun 2023.

Pada tahun 2020, PAD mencapai Rp 168,459 miliar, meningkat menjadi Rp 211,689 miliar pada tahun 2021. Namun, pada tahun 2022, PAD turun menjadi Rp 165,244 miliar sebelum kembali meningkat menjadi Rp 213,300 miliar pada tahun 2023.

Sementara itu, target PAD Pacitan dari sektor pariwisata tahun 2023 tidak tercapai. Jumlah kunjungan wisatawan sepanjang tahun 2023 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari target Rp 12,55 miliar, realisasi PAD sektor pariwisata hanya mencapai Rp 9,6 miliar, kurang Rp 3,1 miliar dari target.

Pada tahun 2022, PAD sektor pariwisata terealisasi sebesar Rp 11,2 miliar dengan 1,5 juta wisatawan yang mengunjungi 24 destinasi wisata di Pacitan. Namun, pada tahun 2023, jumlah wisatawan turun menjadi 1,2 juta, berkurang sekitar 300 ribu wisatawan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Pacitan, Turmudi menyebutkan bahwa meskipun target tahun 2023 meleset, pihaknya tetap optimistis dengan target PAD sektor pariwisata tahun 2024 sebesar Rp 12,9 miliar. "Tahun ini optimistis tercapai," harapnya.

Dengan upaya maksimal dan pembenahan fasilitas, diharapkan target pendapatan sektor pariwisata di Kabupaten Pacitan bisa tercapai di tahun 2024. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pacitan just now

Welcome to TIMES Pacitan

TIMES Pacitan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.