https://pacitan.times.co.id/
Berita

KH Luqman Harits Pacitan Jelaskan Bacaan dan Doa Kurban Sesuai Sunnah Nabi, Ini Penjelasannya

Kamis, 05 Juni 2025 - 20:07
KH Luqman Harits Pacitan Jelaskan Bacaan dan Doa Kurban Sesuai Sunnah Nabi, Ini Penjelasannya Mudir Ma'had Aly Al-Tarmasi Pacitan, KH Luqman Harits Dimyathi saat menjelaskan tata cara dan bacaan kurban Iduladha 1446 H. (Foto: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES PACITAN, PACITAN – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, banyak umat Islam mulai mempersiapkan hewan kurban. Namun, tak sedikit yang masih bingung tentang adab dan bacaan yang harus dibaca saat menyembelih. 

Untuk menjawab hal itu, Mudir Ma’had Aly Al-Tarmasi Pacitan, KH Luqman Harits Dimyathi, memberikan penjelasan penting tentang tuntunan kurban berdasarkan hadis Nabi dan kitab fikih klasik.

KH Luqman menegaskan, sebelum menyembelih, sangat dianjurkan membaca basmalah dan doa sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW.

قال النبي: "بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ، وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ"، ثُمَّ ضَحَّى بِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

Artinya: Nabi bersabda, “Dengan nama Allah, ya Allah terimalah (kurban) dari Muhammad, dari keluarga Muhammad, dan dari umat Muhammad.” Lalu beliau menyembelih kurban itu.

Penjelasan ini merujuk pada hadis sahih yang diriwayatkan dari Aisyah RA:

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي حَيْوَةُ، حَدَّثَنِي أَبُو صَخْرٍ، عَنِ ابْنِ قُسَيْطٍ، عَنْ عُرْوَةَ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِكَبْشٍ أَقْرَنَ يَطَأُ فِي سَوَادٍ، وَيَنْظُرُ فِي سَوَادٍ، وَيَبْرُكُ فِي سَوَادٍ، فَأُتِيَ بِهِ فَضَحَى بِهِ. فَقَالَ: "يَا عَائِشَةُ، هَلُمِّي الْمُدْيَةَ". ثُمَّ قَالَ: "اشْحَذِيهَا بِحَجَرٍ". فَفَعَلَتْ فَأَخَذَهَا، وَأَخَذَ الْكَبْشَ، فَأَضْجَعَهُ وَذَبَحَهُ، وَقَالَ: "بِسْمِ اللَّهِ، اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ، وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ". ثُمَّ ضَحَّى بِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

Artinya: Aisyah berkata bahwa Rasulullah SAW memerintahkan agar dibawakan seekor kambing jantan bertanduk, kakinya, matanya, dan perutnya berwarna hitam. Lalu beliau bersabda, “Wahai Aisyah, bawakan pisau.” Kemudian beliau bersabda, “Asahlah dengan batu.” Setelah pisau diasah, beliau mengambil kambing itu, merebahkannya, lalu menyembelihnya seraya berkata: “Dengan nama Allah, ya Allah, terimalah (kurban) ini dari Muhammad, dari keluarga Muhammad, dan dari umat Muhammad.”

Dalam praktiknya, KH Luqman menyampaikan bahwa umat Islam sangat dianjurkan membaca doa berikut saat menyembelih:

1. بِسْمِ اللَّهِ
Bismillah (Dengan nama Allah)

2. اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ [Nama orang yang berkurban]
Ya Allah, terimalah (kurban ini) dari [contoh: Fulan bin Fulan]

3. وَآلِ [Nama orang tersebut]
Dan dari keluarga [Fulan]

4. وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
Dan dari umat Nabi Muhammad

 “Sapi itu sah untuk tujuh orang. Tapi kalau mau menambahkan keluarga atau orang lain ke dalam doa agar mendapatkan pahala, itu tetap sah. Asal jangan dimaksudkan ikut dalam bagian kurban yang wajib, tapi hanya ikut pahalanya,” jelas KH Luqman, Kamis (5/6/2025).

Penjelasan ini merujuk pada pendapat para ulama yang tercantum dalam kitab Hasyiyah Al-Bajuri Juz 2 halaman 297. Kitab ini banyak dijadikan rujukan oleh kalangan pesantren dalam praktik fikih ibadah, termasuk kurban.

Menurut KH Luqman, esensi kurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi juga menjaga niat, mengikuti sunnah, dan berharap ridha Allah SWT.

 “Jangan sampai kurban jadi formalitas tahunan saja. Bacaan dan tata cara yang sesuai tuntunan Nabi harus diperhatikan. Itu bagian dari sunnah dan keutamaan ibadah,” pungkasnya. (*) 

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pacitan just now

Welcome to TIMES Pacitan

TIMES Pacitan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.