https://pacitan.times.co.id/
Berita

Pasar Wisata Mbah Dolah Pacitan, Pertama di RI Terapkan 100% Bayar Nontunai"

Sabtu, 13 September 2025 - 19:47
Pasar Wisata Mbah Dolah Pacitan, Pasar Tradisional Pertama di RI Terapkan 100 Persen Nontunai Transaksi nontunai di Pasar Wisata Mbah Dolah Pantai Pancer Dorr Pacitan menggunakan Q-Ris. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES PACITAN, PACITAN – Kabupaten Pacitan mencetak sejarah baru dalam dunia pasar tradisional. Pasar Wisata Mbah Dolah (PWMD) yang berlokasi di kawasan Pantai Pancer Dorr, resmi menjadi pasar tradisional pertama di Indonesia yang menerapkan sistem pembayaran 100 persen nontunai berbasis QRIS.

Pengelola PWMD, Muhammad Rofiqin, menyampaikan bahwa inovasi ini merupakan langkah besar untuk mengangkat citra pasar tradisional sekaligus memberi pengalaman berbeda bagi pengunjung.

“Pasar Wisata Mbah Dolah adalah Tambah Berkah Dolan Murah yang tempatnya ada di Pantai Pancer Dorr Pacitan. Kami bekerja sama dengan Bank Mandiri mencetak sejarah baru pasar tradisional Indonesia: Tradisi Feat Teknologi. Pasar Wisata Mbah Dolah akan menjadi pasar tradisional pertama di Indonesia dengan sistem pembayaran 100 persen non tunai melalui QRIS,” ujar Rofiqin, Sabtu (13/9/2025).

Menurutnya, selama ini pasar tradisional masih identik dengan transaksi tunai. Namun, di PWMD semua pembayaran dilakukan secara digital, tanpa uang fisik. 

Pasar-Wisata-Mbah-Dolah-Pacitan-2.jpg

“Ini akan menjadi sejarah pasar tradisional di Indonesia karena kali pertamanya 100 persen pembayaran cashless. Karena yang lain masih ada tunainya,” tegas Rofiqin.

PWMD sendiri baru berdiri dua bulan lalu, dimulai dengan penyelenggaraan Festival Kuliner Pacitan. Acara itu juga mendapat dukungan Bank Mandiri sebagai salah satu sponsor utama. Sejak saat itu, PWMD berkomitmen menghadirkan pengalaman belanja kuliner yang lebih modern.

“Semua transaksi hingga omset ada catatan secara rinci dalam satu data. Kami juga mengajak BUMDes bersama-sama. Nanti di sini juga ada pasar digitalnya. Tinggal buka katalog digitalnya, sehingga dari lokal bisa menjadi global,” tambahnya.

Selain soal transaksi digital, PWMD juga mengedepankan kualitas produk kuliner. Rofiqin bahkan menghadirkan chef Rudi dari Jakarta untuk meningkatkan standar menu andalan mereka. 

“Kami berharap ikan bakar Janenake dan kuliner di sini bisa naik kelas dan menjadi ikon kuliner Pacitan,” ungkapnya.

PWMD tidak hanya berfungsi sebagai pusat kuliner, tetapi juga menjadi wadah promosi bagi pengusaha desa yang tergabung dalam BUMDes serta pelaku usaha kecil lainnya. Dengan sistem pembayaran digital, perputaran uang dapat lebih mudah dimonitor dan transparan.

“Kami pesan kepada teman-teman, ayo kita disiplin, patuhi aturannya. Karena semua ini demi kenyamanan bersama,” ucap Rofiqin.

Langkah inovatif PWMD mendapat apresiasi langsung dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Pacitan, Heri Setijono. Ia menilai, keberhasilan PWMD adalah bukti nyata pentingnya kolaborasi antara BUMDes, UMKM, dan sektor swasta.

“BUMDes tidak akan berkembang tanpa adanya kolaborasi. Sehingga nanti akan semakin berkembang dan menyejahterakan masyarakat. Kita ingin desa terus berkembang. BUMDes harus bekerja sama dengan UMKM dan lainnya. Jangan hanya produksi, tapi harus menjual,” kata Heri.

Ia menambahkan, model bisnis yang diterapkan PWMD patut ditiru. Menurutnya, sinergi antar pelaku usaha desa dapat memperluas pasar sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat lokal. “Mudah-mudahan ini menjadi upaya mempermudah dalam interaksi dan saling menguntungkan,” ujar Heri.

Pasar-Wisata-Mbah-Dolah-Pacitan-3.jpg

Soft opening penerapan sistem nontunai di PWMD ditandai dengan pemukulan kentongan rontek sebagai simbol dimulainya era baru pasar tradisional digital di Pacitan.

Bagi masyarakat maupun wisatawan yang ingin berkunjung, Pasar Wisata Mbah Dolah dibuka setiap Sabtu dan Minggu pukul 10.00 hingga 20.00 WIB. Selain berbelanja kuliner khas, pengunjung juga bisa menikmati suasana pantai Pancer Dorr yang menjadi salah satu ikon wisata Pacitan.

Dengan kehadiran PWMD, kini Pacitan bukan hanya dikenal sebagai kota wisata alam, tetapi juga sebagai pionir inovasi pasar tradisional berbasis teknologi digital di Indonesia. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pacitan just now

Welcome to TIMES Pacitan

TIMES Pacitan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.