https://pacitan.times.co.id/
Berita

Ribuan Santri Bojonegoro Gelar Doa Bersama Bela Kiai, Tuntut Trans7 Dicabut Izinnya

Jumat, 17 Oktober 2025 - 21:45
Ribuan Santri Bojonegoro Gelar Doa Bersama Bela Kiai, Tuntut Trans7 Dicabut Izinnya 450 kiai dan ustaz dari PCNU Bojonegoro bersama perwakilan alumni 30 pondok pesantren (ponpes) se-Indonesia menggelar doa bersama di Auditorium UNUGIRI Bojonegoro, Selasa (15/10/2025). (FOTO: PCNU for TIMES Indonesia)

TIMES PACITAN, BOJONEGORO – Suasana Auditorium  Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro, Selasa (15/10/2025), penuh sesak. Sekitar 450 kiai dan ustadz dari PCNU Bojonegoro bersama perwakilan alumni 30 pondok pesantren (ponpes) se-Indonesia menggelar doa bersama sebagai bentuk protes terhadap tayangan Trans7 yang dinilai melecehkan kiai dan pesantren.

Aksi damai ini dirangkai dengan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025. Seluruh pengurus PCNU Bojonegoro masa khidmat 2025–2030, banom, dan MWC NU turut hadir. Perwakilan alumni dari berbagai pesantren besar juga memadati lokasi.

Mereka datang dari Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Bojonegoro, IKSASS, KESAN Langitan, IKAMI Attanwir, IKABU, PESSANDRA, IKAPETE, HASTA, IKAPPMAM, IKAPPDAR, HIMMA, IKAMUS, IKA MIS, IMAP, HISAB, HASBANA, IKSAS, serta sejumlah alumni pesantren besar lainnya seperti Tebuireng, Sidoresmo, Sabilunnajah, Yambu’ul Qur’an, Mambaus Sholihin, Banten, Sarang, Laju Lor, Senori, Darussalam Dungmas, Darul Ulum Baureno, Darul Istiqomah, Woro, hingga Al-Fatah Temboro.

Dalam sambutan pembuka, Syuriah PCNU Bojonegoro KH Maimun Syafi’i menyerukan agar seluruh elemen pesantren merapatkan barisan. Ia menilai tayangan program “Xpose Uncensored” Trans7 pada 13 Oktober 2025 telah melukai perasaan kalangan pesantren, terutama Ponpes Lirboyo.

“Harus dilawan. Kita berdoa bersama, semoga Trans7 mendapat ganjaran setimpal karena telah berlaku semena-mena terhadap kiai,” tegas Yai Maimun.

Setelah itu, orasi disampaikan perwakilan alumni pesantren dari HIMASAL Bojonegoro, KESAN Langitan, dan IKAPETE. Mereka menyerukan agar pemerintah dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) segera meninjau ulang izin penyiaran Trans7.

Aksi kemudian dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap PCNU Bojonegoro dan alumni 30 pondok pesantren se-Indonesia. Isinya antara lain:

  • Mengecam keras tayangan “Xpose Uncensored” yang mendiskreditkan pesantren dan kiai.
  • Menuntut produser dan tim redaksi program tersebut diberhentikan dan diberi sanksi.
  • Mendesak Trans7 menayangkan klarifikasi resmi serta program khusus yang mencerminkan wajah sejati pesantren.
  • Meminta Dewan Pers dan KPI meninjau kepatuhan jurnalistik Trans7, memeriksa pelanggaran, dan menjatuhkan sanksi berat, termasuk pencabutan izin.
  • Menginstruksikan PC LPBHNU Bojonegoro mengambil langkah hukum sesuai aturan.
  • Meminta jajaran MWC NU se-Bojonegoro menjaga marwah pesantren dan kiai.

Aksi doa bersama ditutup dengan pembacaan Qosidah Tawassul Masyayikh Lirboyo, istighosah, dan doa penutup. Ribuan suara santri bersatu dalam satu seruan: bela kiai, jaga kehormatan pesantren. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pacitan just now

Welcome to TIMES Pacitan

TIMES Pacitan is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.